Judul : Over the Edge of the World - Magellan's Terrifying Circumnavigation of the Globe
Pengarang : Laurence Bergreen
Penerbit : Harper Perrenial
Tahun : 2004
Tebal : 430 halaman
Over the Edge of the World adalah kisah tentang keberanian, kepemimpinan dan kekerasan hati Magellan dalam usaha mencari rute baru ke pulau rempah-rempah, atau Maluku, yang berakhir cukup tragis bagi para awak kapalnya, namun membuka sejarah baru bagi dunia.
Magellan adalah perwira Portugis yang semula sangat loyal pada raja, namun karena merasa tidak dihargai dengan semestinya, ia kemudian mengabdi raja Spanyol, dan menawarkan ekspedisi mencari pulau rempah untuk berdagang dan mendapatkan koloni bagi Spanyol, namun melalui rute timur, yaitu melewati selat di Amerika Selatan yang belum jelas keberadaannya, agar tidak melalui wilayah kekuasaan Portugis.
Dengan lima kapal dan 257 awak kapal, selama tiga tahun (1519 – 1522) Armada de Molucca berlayar dari Seville, Spanyol, menemukan selat Magellan, menjadi kapal Eropa pertama yang menyeberangi Samudra Pasifik, sampai ke Filipina, Maluku, kemudian menyusuri Samudra Hindia dan Tanjung Harapan kembali ke Spanyol. Melewati badai, suku-suku kanibal, pemberontakan tiga kapten kapal, pembantaian dari penduduk asli, pengkhianatan, kelaparan, penyakit, dan kejaran kapal Portugis, ekspedisi Magellan berakhir dengan kembalinya satu kapal beserta 18 awak kapal yang membawa rempah-rempah dari Tidore dan Ternate ke Seville.
Magellan sendiri terbunuh sewaktu bertempur dengan kepala suku Mactan (Filipina) yang tidak bersedia dipaksa dikonversi menjadi Katolik. Sesuatu yang disayangkan awak kapal lainnya, karena Magellan seharusnya tidak perlu melakukan hal tersebut. Namun semangat religius serta keberhasilan-keberhasilan sebelumnya mengatasi maut dan bahaya membuat Magellan terlalu berani, yang justru berakhir dengan tragis tidak saja bagi dirinya namun juga bagi awak kapal yang ditinggalkannya.
Pelayaran Magellan merupakan pelayaran penting, karena saat itu Eropa mengira bahwa Hindia tidak jauh dari sebelah timur Amerika. Dengan demikian Magellan tidak mengira bahwa Samudra Pasifik sangat luas sehingga harus dilayari selama beberapa bulan sebelum sampai ke Asia. Ini juga pelayaran pertama yang membuktikan bahwa dunia itu bulat, meningkatkan kesadaran untuk mengandalkan pada fakta dan pengalaman serta menandai awal dominasi Eropa di lautan, karena pelayaran armada China telah dihentikan sejak tahun 1431 dan kapal Arab tidak bersedia beranjak lebih jauh dari sekitar Samudra Hindia. Padahal dibandingkan dengan Cina, armada Eropa sangat kecil dan tidak memadai, sementara teknologinya sebagian dicontoh dari kapal Arab.
Buku ini sangat menarik karena penulis membawa kita seolah berada dalam kapal Magellan dan mengalami bermacam hal seru, kejam maupun menyedihkan yang tidak mungkin lagi terjadi di masa kini.
No comments:
Post a Comment