Pengarang : Dan Brown (penerjemah Isma B. Koesalamwardi)
Penerbit : Serambi
Tebal : 624 halaman
Tahun : 2006 (cet. Ke 24)
Buku yang menghebohkan ini ternyata adalah sebuah kisah detektif yang dibalut dengan cerita mengenai sejarah kepercayaan kuno dan hubungannya dengan agama Kristen, dengan memberikan informasi yang menyangsikan hal-hal yang selama ini telah diterima secara luas, dan menyatakan bahwa agama Kristen masih banyak terpengaruh oleh kepercayaan kuno, sistem patriarki yang membenci perempuan meniadakan pemujaan terhadap dewi-dewi dan menggantinya dengan pemujaan terhadap Tuhan yang digambarkan sebagai laki-laki, dan seterusnya. Fiksi dan fakta bercampur menjadi satu, sehingga bagi pembaca yang tidak memahami sejarah agak sulit membedakan antara keduanya.
Kisahnya sendiri seperti cerita petualangan seru biasa. Langdon, seorang ahli simbologi suatu malam diminta datang karena adanya pembunuhan terhadap kurator museum terkenal di Paris, antara lain karena sebelum tewas korban menuliskan namanya. Selain itu terdapat symbol dan kode-kode yang dibuat oleh korban, yang ternyata adalah anggota Persaudaraan, suatu aliran yang memelihara dan menyembunyikan dokumen tentang sejarah Yesus yang sebenarnya secara rahasia. Seluruh anggota kelompok ini telah dibunuh oleh kelompok Kristen aliran keras, namun mereka ternyata hanya diperdaya oleh fihak lain yang lebih pintar. Mereka ini memburu Langdon dan Sophie, anak korban pembunuhan, agar menyerahkan batu kunci, agar mereka bisa menghancurkan dokumen kuno yang membahayakan tersebut, supaya ajaran Kristen sebagaimana selama ini dipercayai tetap terjaga.
Sulit dibayangkan jika ada novel seperti ini tentang agama Islam. Untunglah penganut Kristen telah cukup berbudaya untuk tidak menjatuhkan fatwa hukuman mati kepada penulisnya.
Buku ini menarik dan bermanfaat karena memberikan pengetahuan kepada pembaca yang tidak mengetahui sejarah kepercayaan kuno dan agama Ibrahim sambil memberikan hiburan cerita seru seperti film-film. Namun jika tidak suka membaca fiksi jenis ini dan ingin mengetahui sejarah yang sebenarnya, bacalah buku Man and His Gods yang memberikan lebih banyak informasi.
Penerbit : Serambi
Tebal : 624 halaman
Tahun : 2006 (cet. Ke 24)
Buku yang menghebohkan ini ternyata adalah sebuah kisah detektif yang dibalut dengan cerita mengenai sejarah kepercayaan kuno dan hubungannya dengan agama Kristen, dengan memberikan informasi yang menyangsikan hal-hal yang selama ini telah diterima secara luas, dan menyatakan bahwa agama Kristen masih banyak terpengaruh oleh kepercayaan kuno, sistem patriarki yang membenci perempuan meniadakan pemujaan terhadap dewi-dewi dan menggantinya dengan pemujaan terhadap Tuhan yang digambarkan sebagai laki-laki, dan seterusnya. Fiksi dan fakta bercampur menjadi satu, sehingga bagi pembaca yang tidak memahami sejarah agak sulit membedakan antara keduanya.
Kisahnya sendiri seperti cerita petualangan seru biasa. Langdon, seorang ahli simbologi suatu malam diminta datang karena adanya pembunuhan terhadap kurator museum terkenal di Paris, antara lain karena sebelum tewas korban menuliskan namanya. Selain itu terdapat symbol dan kode-kode yang dibuat oleh korban, yang ternyata adalah anggota Persaudaraan, suatu aliran yang memelihara dan menyembunyikan dokumen tentang sejarah Yesus yang sebenarnya secara rahasia. Seluruh anggota kelompok ini telah dibunuh oleh kelompok Kristen aliran keras, namun mereka ternyata hanya diperdaya oleh fihak lain yang lebih pintar. Mereka ini memburu Langdon dan Sophie, anak korban pembunuhan, agar menyerahkan batu kunci, agar mereka bisa menghancurkan dokumen kuno yang membahayakan tersebut, supaya ajaran Kristen sebagaimana selama ini dipercayai tetap terjaga.
Sulit dibayangkan jika ada novel seperti ini tentang agama Islam. Untunglah penganut Kristen telah cukup berbudaya untuk tidak menjatuhkan fatwa hukuman mati kepada penulisnya.
Buku ini menarik dan bermanfaat karena memberikan pengetahuan kepada pembaca yang tidak mengetahui sejarah kepercayaan kuno dan agama Ibrahim sambil memberikan hiburan cerita seru seperti film-film. Namun jika tidak suka membaca fiksi jenis ini dan ingin mengetahui sejarah yang sebenarnya, bacalah buku Man and His Gods yang memberikan lebih banyak informasi.
No comments:
Post a Comment