Judul : Sang Penerjemah
Pengarang: Leila Aboulela
Penerjemah: Harmani Astuti
Penerbit: GPU
Tahun : 2011, Oktober
Tebal : 272 hal
Kisah dalam novel ini sebenarnya sederhana. Shammar, seorang perempuan Sudan yang ditinggal mati suaminya di Aberdeen, Skotlandia, terlalu sedih di negerinya sendiri untuk merawat anak satu-satunya, sehingga kembali ke Skotlandia dan menjadi penerjemah bahasa Arab di universitas. Suatu hari ia bekerja untuk Rae, seorang professor bidang Timur Tengah, dan mereka saling jatuh cinta. Namun Shammar ingin mempertahankan keyakinannya. Ia tidak ingin mengorbankan agamanya untuk Rae, meskipun hal itu membuatnya menderita. Ia pulang ke Sudan dan tidak kembali. Apakah Rae benar-benar mencintainya? Akankah Rae mencarinya?
Hal yang menarik dari novel ini adalah gaya penuturan penulis yang lembut, meskipun di bagian awal jadi terasa agak lambat. Gambarannya yang rinci dan halus tentang cuaca, perasaan dan tindakan seorang perempuan yang sedang jatuh cinta dapat mengingatkan pembaca akan pengalamannya sendiri, akan orang-orang yang pernah dicintai, yang mungkin kini telah jauh tak terjangkau, sehingga membangkitkan rasa sedih. Ini bagian yang saya sukai, meskipun saya tidak menyukai karakter tokoh utamanya.
Di sisi lain, cerita yang berakhir dengan happy ending membuat Sang Penerjemah menjadi seperti novel pop biasa: tidak beda dengan tulisan perempuan pemimpi dimana saja, yang memimpikan seorang laki-laki baik tiba-tiba muncul dan takluk karena cinta. Klise. Padahal hidup tidak seperti itu.
3 comments:
selalu penasaran sama novel ini.
Udah sempat baca 1 bab awal dan berasa leletnya.
Pertanyaannya : apakah lelet sampe abis?
Terasa lambat pada lima bab pertama, seterusnya mendingan
Post a Comment