Pengarang: William Golding
Penerjemah: Dhewi Harjono
Penerbit: Pustaka Baca, Yogya
Tahun : 2011
Tebal : 315 hal
Sebuah pesawat terbang yang mengevakuasi anak-anak dari wilayah berlangsungnya perang dunia jatuh di sebuah pulau koral di Pasifik Selatan. Tidak ada orang dewasa yang selamat. Pulau tersebut tidak berpenghuni, namun memiliki air, buah-buahan, dan babi.
Ralph, seorang anak berumur 12 tahun yang berpikiran jernih, berkenalan dengan Piggy yang cerdas, seorang anak berkaca mata yang tidak menarik. Dengan petunjuk Piggy, Ralph mengumpulkan anak-anak lain menggunakan kerang yang ditiup, yang ditemukannya ketika berenang di laguna. Setelah semua berkumpul, Ralph berusaha menerapkan aturan seperti yang diajarkan selama ini di sekolah: mengadakan pemilihan ketua, membuat rencana dan pembagian kerja untuk bertahan hidup dan penyelamatan diri keluar dari pulau. Namun Jack, ketua grup paduan suara merasa marah tidak terpilih menjadi pemimpin, sehingga Ralph memberinya jabatan sebagai pemburu bersama kelompoknya.
Usaha Ralph untuk menjalankan rencana penyelamatan dengan membuat asap pemberi sinyal di atas gunung, membuat tempat berteduh, menjaga sanitasi serta anak-anak yang lebih kecil tidak berjalan dengan baik karena tidak adanya kerja sama dari Jack, yang hanya memikirkan daging sehingga tidak menjaga api sinyal dan sibuk berburu babi bersama kelompoknya. Sementara itu anak-anak kecil mengutarakan ketakutannya karena di kegelapan melihat si buas, atau hantu, yang membuat semua resah.
Konflik terus meningkat antara Ralph yang berusaha menegakkan aturan dan Jack yang semakin terobsesi untuk menjadi pemimpin dan pemburu, sebab untuk memasak hasil buruannya Jack mencuri api dari Ralph dan Piggy, karena hanya kelompok Ralph yang bisa membuat api dari kacamata Piggy. Kekerasan yang dilakukan Jack akhirnya membawa korban beberapa anak, bahkan Ralph sendiri diburu. Hanya kedatangan kapal yang akan dapat menyelamatkan Ralph dan anak-anak lainnya dari kekejaman Jack.
Meskipun seperti sebuah petualangan anak-anak biasa, namun novel ini menyimpan pesan yang dalam, karena kehidupan anak-anak dalam pulau tersebut mencerminkan kehidupan di dunia dan kekelaman jiwa manusia. Ralph yang selalu berusaha bertindak sesuai aturan untuk kebaikan dan Piggy yang dengan ilmu pengetahuannya berusaha membantu Ralph, harus menghadapi Jack yang hanya dilandasi emosi dan sifat-sifat dasar manusia untuk survive: pemenuhan kebutuhan dasar (makanan), keserakahan, keinginan berkuasa, pemaksaan kehendak dengan kekerasan,atau hilangnya rasionalitas dan pengetahuan digantikan oleh emosi. Bukankah pertentangan antara kedua hal ini yang selalu dihadapi manusia sepanjang zaman dan mengakibatkan konflik, kerusakan dan peperangan yang tak terhitung jumlahnya hingga saat ini?
Novel ini memang bersifat simbolis. Judul novel merupakan terjemahan dari bahasa Hebrew, baal-zevuv, yang artinya chief devil – Setan. Sedangkan dalam bahasa Inggris - yang diambil dari bahasa Yunani yaitu beelzebub, artinya Setan. Dalam novel hal ini ditunjukkan dengan kerumunan lalat di atas kepala babi yang ditancapkan kelompok Jack di atas tongkat yang ditanam di tanah.
William Golding sendiri menjelaskan novel ini sebagai berikut,”Tema adalah usaha untuk menelusuri jejak kerusakan masyarakat kembali kepada kerusakan masyarakat kembali ke kerusakan alam manusia. Moral adalah saat bentuk suatu masyarakat harus bergantung pada sifat etis individu dan bukan pada system politis apapun, bagaimanapun tampak logis dan dapat dihargai. Keseluruhan buku bersifat simbolis secara alami kecuali penyelamatan di akhir cerita ketika ketika kehidupan orang dewasa muncul, bermartabat dan cakap, namun pada kenyataannya terperangkap dalam jaring kejahatan yang sama seperti kehidupan simbolis anak-anak di pulau. …”
Terjemahan novel ini dalam bahasa Indonesia cukup baik, namun ada beberapa kesalahan cetak di beberapa halaman (pengulangan cetak).
Buku ini merupakan novel pertama (1954) William Golding, yang mendapat hadiah nobel sastra pada tahun 1983. Konon kisahnya diilhami novel The Coral Island oleh R.M. Ballantyne yang mengisahkan terdamparnya tiga anak laki-laki di sebuah pulau hingga diselamatkan, serta pengalaman Golding selama bertugas di angkatan laut.