Pengarang : Stephen Hawking
Penerjemah : Haz Algebra
Penerbit : Global Indo Kreatif
Tebal
: 161 halaman
Tahun
: 2018, Desember
Pertanyaan-pertanyaan besar selalu menarik dan selama ribuan tahun menjadi ranah agama, karena merupakan misteri bagi manusia, namun bersifat eksistensial. Kini, satu demi satu misteri tersebut disingkapkan oleh ilmu pengetahuan, meskipun masih sulit untuk diterima oleh masyarakat, yang pada umumnya terus menerus terpapar doktrin agama seumur hidupnya.
Salah satu ilmuwan yang
tertarik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan besar tersebut adalah Stephen
Hawking. Sampai menjelang akhir hidupnya, Hawking selalu mendapat
pertanyaan-pertanyaan tersebut dari berbagai pihak dan ia berusaha menjawab
pertanyaan tersebut dengan berdasarkan ilmu yang dimilikinya, sehingga buku ini
sangat menarik karena mencoba menjawab pertanyaan antara lain: Apakah Tuhan
ada? Bagaimana segalanya bermula? Apakah
ada kehidupan cerdas lain di alam semesta? Ada apa di dalam lubang hitam? Haruskah
kita mengkonolisasi ruang angkasa? Akankah intelejensia artifisial mengungguli
kita?
Terdapat 11 pertanyaan
dalam buku ini, yang dijawab dengan uraian singkat dan sederhana. Misalnya
menjawab pertanyaan tentang keberadaan Tuhan – apakah penciptaan alam semesta
memerlukan Tuhan, yang menurut Hawking dapat muncul dari ketiadaan. Mula-mula
penulis menjelaskan bahwa hukum fisika menuntut keberadaan sesuatu yang
bersifat negatif. Hal itu diuraikan dengan memberikan analogi tentang seseorang
yang membangun sebuah bukit dengan mengeruk tanah di dekatnya sehingga tanah
tersebut berlubang, yang disini merupakan versi negatifnya, sehingga semuanya
berimbang. Hukum alam menyatakan bahwa energi positif dan negatif harus selalu
sama sehingga menuju nol. Saat ini, ruang merupakan energi negatif yang sangat
besar, sedangkan massa dan energi merupakan energi positif. Selanjutnya
menjelaskan mengenai munculnya Big Bang, penulis menguraikan bahwa berdasarkan
hukum mekanika kuantum, partikel seperti proton dapat muncul secara acak,
bertahan sebentar, menghilang, kemudian muncul lagi di tempat lain. Sementara
itu diketahui bahwa alam semesta pernah sangat kecil sebelum terjadi Big Bang.
Hukum-hukum alam dalam sains menjelaskan bahwa Big Bang dapat terjadi dengan
sendirinya tanpa bantuan apapun. Setelah terjadi Big Bang, barulah muncul yang
namanya waktu dan ruang. Sebelum Big Bang tidak ada yang namanya waktu,
sehingga tidak ada waktu bagi Tuhan untuk membuat alam semesta.
Pertanyaan mengenai asal
mula alam semesta dijelaskan dengan uraian mengenai penelitian-penelitian yang
telah dilakukan sampai saat ini untuk mengetahui apa yang terjadi pada saat
permulaan terciptanya alam semesta. Catatan mengenai alam semesta ketika masih
sangat muda tercermin pada latar belakang gelombang mikro yang ditemukan oleh
Arno Penzias dan Robert Wilson. Pada awal sejarahnya alam semesta (setelah
terjadi Big Bang)mengalami periode ekspansi yang sangat cepat- yang disebut
inflasi – dengan perbedaan antara arah yang berbeda 1 berbanding 100.000.
Seharusnya tidak terdapat perbedaan pada setiap arah, namun perbedaan itu
berasal dari fluktuasi kuantum selama periode inflasi, sebagai konsekuensi dari
Prinsip Ketidakpastian. Fluktuasi ini merupakan benih untuk struktur alam
semesta yaitu galaksi, bintang, dan kita. Teori ini, yang dinyatakan Hawking
pada tahun 1982, terbukti pada tahun 1993 dengan ditemukannya gelombang mikro
(the microwave sky) oleh satelit COBE. Hal ini ditegaskan pada tahun 2003 oleh satelit
WMAP yang menampilkan peta suhu langit gelombang mikro kosmik, gambar alam
semesta pada seperseratus dari usianya sekarang. Ketidakberaturan menunjukkan
bahwa beberapa wilayah memiliki kepadatan lebih tinggi, dan gravitasi ekstra
memperlambat perluasan wilayah itu dan akhirnya runtuh untuk membentuk galaksi
dan bintang. Kita adalah produk dari fluktuasi kuantum di alam semesta awal.
Selanjutnya satelit Planck yang menggantikan WMAP dapat mendeteksi jejak
gelombang gravitasi yang diprediksi inflasi dengan lebih presisi. Alam semesta
tercipta dari ketidakpastian.
Mengenai masa depan
manusia di bumi, Hawking menegaskan bahwa manusia harus mulai dari sekarang
membuat rencana untuk membuat koloni di planet-planet lain, misalnya Bulan dan
Mars, karena dalam beberapa ratus tahun mendatang bumi akan terlalu kecil dan
tidak stabil untuk semua umat manusia. Ia mengingatkan bahwa kehidupan di alam
semesta adalah keras; bintang-bintang yang mati meledak dan mematikan planet di
sekelilingnya, asteroid menabrak planet dan mematikan kehidupan di dalamnya,
sebagaimana bumi pada 66 juta tahun yang lalu, sehingga jika tidak ingin punah
maka manusia harus meninggalkan bumi, membuat koloni di tempat lain, dan dalam
jangka panjang melakukan perjalanan antar bintang, misalnya ke galaksi
terdekat. Perkembangan teknologi dalam biologi diprediksi akan memungkinkan
manusia memiliki keunggulan fisik dan mental serta kecerdasan untuk melakukan
hal-hal tersebut, karena manusia tidak lagi harus menunggu perubahan secara evolusi
yang memerlukan waktu ratusan ribu tahun. Hawking bahkan membuat rencana:
membuat pangkalan di Bulan dalam 30 tahun mendatang, Mars dalam 50 tahun, dan
planet terluar dalam 200 tahun. Manfaat lain dari adanya rencana ke luar
angkasa adalah mempercepat kemajuan teknologi.
Masih banyak hal menarik
yang diuraikan Hawking dalam buku ini, termasuk sedikit riwayat hidupnya yang
luar biasa, meskipun sebenarnya jawaban rinci dari pertanyaan besar yang
diuraikan dalam buku ini pernah ditulis Hawking dalam buku-bukunya yang lain
maupun oleh ilmuwan lainnya. Namun uraian yang relatif singkat dan sederhana
terhadap banyak hal dalam satu buku baru terdapat disini. Selain itu, pembaca
dapat pula mengetahui sedikit kehidupan Hawking, yang meskipun menyandang
penyakit cukup parah dan divonis berumur pendek namun tetap bekerja dengan
penuh semangat sampai akhir hidupnya pada usia 76 tahun. Rasa ingin tahunya yang besar, yang
mendorongnya untuk mempelajari fisika guna menjawab pertanyaan-pertanyaan
fundamental berdasarkan ilmu pengetahuan, serta kepercayaan diri dan
optimisme-nya akan kemampuan manusia dalam mengatasi masalah serta menghadapi
masa depan, membuat buku ini seharusnya dibaca banyak orang disini, yang sebagian
besar tidak punya cukup rasa ingin tahu.