Sunday, October 21, 2012

Amba - Sebuah Novel


Judul : Amba
Pengarang: Laksmi Pamuntjak
Penerbit: GPU
Tahun : 2012
Tebal : 486 hal




Novel ini adalah kisah cinta sedih dengan latar belakang peristiwa 30 September 1965.
Amba adalah anak sulung seorang kepala sekolah di Kadipuro, sebuah kota kecil di Jawa, yang berbeda dari kedua saudara perempuannya karena banyak berpikir dan mendambakan kebebasan. Ayahnya yang sederhana dan menginginkan masa depan yang baik untuknya kemudian menperkenalkannya dengan Salwa, seorang pemuda dengan masa depan cerah yang menjadi dosen di Yogya. Amba yang cerdas kemudian kuliah sastra di Yogya pula, dan selanjutnya bertunangan dengan Salwa, karena ia seorang pemuda Jawa yang sopan, rajin dan penuh perhatian padanya.
Suatu ketika, Amba yang ingin mencari pengalaman baru melamar menjadi penerjemah di sebuah rumah sakit di Kediri. Tugasnya adalah merjemahkan jurnal kedokteran dari bahasa Inggris untuk Bhisma, seorang dokter tampan berdarah Sumatera lulusan Jerman Timur. Mereka saling jatuh cinta dan Amba melupakan Salwa, serta menuruti hasratnya mengikuti kehendak dan kehidupan Bhisma yang penuh bahaya sebagai seorang simpatisan gerakan kiri. Namun peristiwa 30 September 1965 memisahkan mereka.
Empat puluh satu tahun kemudian Amba mencari Bhisma ke Pulau Buru. Apakah yang ditemukannya?

Sebagai novel dengan latar belakang budaya Jawa, pengarang menggambarkan kejawaan keluarga Amba melalui keakraban ayah Amba dengan kisah Mahabarata, Centhini, keharusan belajar menari, dan bagaimana Amba selalu mengaitkan namanya serta kedua laki-laki dalam hidupnya – yang kebetulan sama dengan yang terdapat dalam kisah Mahabarata - dengan tokoh dalam kisah tersebut. Hal ini dapat dilukiskan pengarang dengan baik,
Namun sebagaimana novel lainnya yang ditulis perempuan, tokoh ayah selalu digambarkan lebih cerdas dan dekat dengan anak perempuannya, dan tokoh utama perempuan selalu bertemu dengan laki-laki yang bersedia mencintainya apapun yang terjadi.
Selain itu,seperlima bagian terakhir dari buku tampak terlalu panjang, dan sebenarnya dapat lebih ringkas. Novel ini juga mengingatkan pada novel Sang Penerjemah, yang tokoh utamanya juga jatuh cinta pada laki-laki yang menggunakan jasa terjemahannya. Perbedaannya, dalam Amba sang tokoh lebih berani menuruti perasannya.  

Diluar hal di atas, Amba adalah novel yang menarik dan indah, karena pembaca akan memperoleh sedikit pengetahuan mengenai kejadian-kejadian bersejarah pada masa itu, sekelumit kisah wayang, sifat keluarga Jawa, keadaan di pulau Buru, dan perasaan serta hasrat seorang perempuan yang jatuh cinta, yang semuanya ditulis secara lembut dan puitis.

Laksmi Pamuntjak sebelumnya telah menulis beberapa buku, antara lainJakarta Good Food Guide, telaah filosofis Perang, Langit dan Dua Perempuan (2006), dan dua kumpulan puisi yaitu Ellipsis (2005) dan The Anagram (2007).

No comments: