Sunday, September 18, 2011

TEPIAN TANAHAIR

Judul : Tepian Tanahair – 92 Pulau Terdepan Indonesia, Indonesia Bagian Tengah
Pengarang : Wanadri dan Rumah Nusantara
Penerbit : Penerbit Buku Kompas
Tahun : 2011, Mei
Tebal : 412 hal



Belasan tahun yang lalu, ketika menyusuri Kalimantan Barat yang sunyi sepi, hingga Sumatera Utara yang indah, seorang teman merasa sangat bersyukur, karena dapat melihat sisi lain Indonesia (selain kota-kota besarnya) dan tiba-tiba menyadari, betapa indah dan luas tanah airnya.

Mungkin juga banyak orang yang akan mengalami hal yang sama, jika mereka sempat menjelajah banyak wilayah Indonesia dan masih mampu menghargai keindahan alam. Namun demikian, menjelajahi 92 pulau-pulau terluar Indonesia tentu memerlukan usaha yang luar biasa, mengingat luasnya wilayah dan terbatasnya sarana transportasi laut, sehingga Tepian Tanah Air sangat menarik untuk memenuhi rasa ingin tahu dan hasrat bertualang yang tidak mungkin dilakukan sendiri.

Melanjutkan buku pertama, yaitu Tepian Tanah Air Indonesia Bagian Barat yang meliputi 40 pulau di sekitar Sumatera, Tepian Tanahair Indonesia Bagian Tengah mencakup 24 pulau terluar yang berada di enam provinsi, dari provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, hingga Nusa Tenggara Timur, yang ditempuh sejauh 9.181 km dengan menggunakan kapal perintis, perahu nelayan dan perahu sewaan berukuran kecil. Selanjutnya akan diterbitkan buku ketiga, yang akan meliputi 28 pulau di Indonesia bagian timur.

Sebagai catatan ekspedisi yang dilandasi semangat nasionalisme - dilakukan Wanadri dan Rumah Nusantara dalam rangka memperingati 100 tahun hari kebangkitan nasional – maka Tepian Tanah Air setidaknya akan membangkitkan optimisme pembacanya, karena nadanya nyaris seperti iklan televisi Kompas baru-baru ini, yang demikian optimis menyatakan bahwa wilayah-wilayah Indonesia memiliki potensi yang demikian besar dan beragam, sehingga kita bisa berharap besar pada kemajuan bangsa ini. Namun demikian data rinci mengenai masing-masing pulau misalnya data demografi dan ekonomi seperti jumlah penduduk, pendapatan, atau bahkan luas wilayah dalam bentuk angka tidak ada, sehingga kita tidak mendapatkan informasi cukup mengenai seberapa besar potensi yang ada yang membuat penulis buku ini demikian optimis.
Paling tidak, membaca buku ini akan mengingatkan kita akan pentingnya menjaga pulau-pulau terluar dari gangguan negara tetangga dan membuat kita lupa sejenak bahwa pulau-pulau yang terindah telah disewakan atau dijual kepada asing, sementara bangsa sendiri tidak pernah tertarik dengan keindahan pulau-pulau yang dimilikinya.

Selain dokumentasi dalam bentuk buku, film dan lainnya, tim juga menancapkan penanda berupa patung kedua proklamator dan logam tahan karat pada setiap pulau yang dikunjungi, yang diisi kertas bertuliskan antara lain,”...Ekspedisi Garis Depan Nusantara berhasrat mengingatkan kita bersama untuk menghayati kebesaran negeri tercinta, Ibu Pertiwi, Indonesia.”
Buku ini dilengkapi banyak foto-foto pulau dan pantai yang indah dalam ukuran besar, sehingga menyenangkan untuk dilihat dan cocok untuk diletakkan di meja kopi. Namun demikian, karena kertasnya bagus dan banyak gmbar berwarna, maka harganya lumayan mahal, sehingga misi untuk menjangkau sebanyak mungkin masyarakat, khususnya kaum muda, mungkin agak kurang tercapai.

3 comments:

Helvry Sinaga said...

sepertinya menarik buku ini, cuma sayang harganya mahal yaaah, hehehe

monic said...

Pengen deh dapet buku ini. Pasti gambar-gambarnya spektakuler kan? Penerbit Kompas kan biasanya keren untuk urusan dokumentasi. Beliin dounk! Hihihi... buntutnya tetep aja ga enak :P

Rati said...

Ini juga belinya karena kebetulan dapet voucher Gramed...hihihi