Thursday, September 21, 2006

RIVER OUT OF EDEN



Pengarang : Richard Dawkins
Tebal : 332 halaman
Tahun : 1996
Telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia : Sungai dari Firdaus, 2006

Meskipun teori evolusi telah berumur 150 tahun dan diterima oleh para ahli biologi sebagai suatu fakta, namun terdapat beberapa perbedaan pandangan diantara para ilmuwan sendiri. Sebagian berpendapat bahwa teori evolusi bisa berdampingan dengan kepercayaan akan adanya Tuhan, sebagian bersikap netral, yaitu bahwa ada tidaknya Tuhan tidak dapat dibuktikan dan karenanya tidak dapat diambil kesimpulan apa-apa tentang hal itu, dan sebagian lagi berpendapat bahwa teori evolusi membuktikan bahwa Tuhan tidak ada. Penulis buku ini, Dawkins, termasuk golongan ketiga. Selain itu juga tergolong reduksionis, karena berusaha menerangkan seluruh fenomena evolusi hanya berdasarkan seleksi alam. Sementara itu terdapat sejumlah ilmuwan yang melihatnya tidak saja berdasarkan seleksi alam namun berusaha pula melihat pola-pola lainnya yang lebih kompleks.
Dalam bab pertama penulis menjelaskan bahwa seleksi alam berlangsung pada tingkat gen. Gen yang baik akan diteruskan pada keturunan dibawahnya demikian seterusnya, seperti sebuah sungai yang terus mengalir. Namun yang dialirkan adalah informasi (DNA)melalui waktu. Dalam jangka panjang, gen yang bertahan adalah yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tempatnya hidup.
Bab kedua berisi penjelasan tentang DNA mitochondria, yang hanya terdapat dalam sel telur, karena itu garis keturunan dapat diurutkan keatas melalui pihak ibu, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa nenek moyang manusia modern berasal dari Afrika, disebut “African Eve”.
Bab ketiga menjelaskan bagaimana evolusi berlangsung secara gradual, dengan mengambil contoh-contoh dari dunia binatang. Bagian ini sekaligus sebagai jawaban terhadap kaum “Creationism”, yang mempercayai adanya penciptaan makhluk dan alam secara sempurna dalam sekali jadi berdasarkan rancangan Tuhan.
Bab keempat dapat dikatakan sebagai kesimpulan dari buku ini, bahwa dengan melihat kejadian-kejadian di alam dan dunia binatang, alam tampaknya kejam. Namun sebenarnya tidak, karena jika kita mengerti mekanisme evolusi, maka alam hanyalah tidak peduli. Sebagaimana dinyatakan oleh Dawkins, “We cannot admit that things might be neither good nor evil,neither cruel nor kind,but simply callous – indifferent to all suffering, lacking all purpose.” (hal. 112) yang ditegaskan lagi pada hal. 155, ” The universe we observe has precisely the properties we should expect if there is, at bottom, no design,no purpose, no evil and no good, nothing but blind, pitiless indifference.”
Buku ini ditulis dengan jernih, mengalir dan sangat bagus, sehingga meskipun anda mungkin tidak setuju dengan kesimpulan akhirnya, tetap patut dibaca, untuk mengetahui perkembangan science mutakhir.

No comments: